Awal Juli 2021, saya membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam investasi. Saham yang harusnya saya hold namun saya jual rugi, karena melihat portfolio saya terus merah merona.
Saya coba untuk switch ke saham lainnya, ternyata malah hasilnya kurang memuaskan. Sementara saat saham sebelumnya sudah dilepas, malah terbang tinggi hingga saat ini.
Sempat saya kurang percaya diri atas portofolio tersebut. Padahal 85 persen saham di portofolio saya fundamentalnya bagus. Turun pun harganya sih gak masalah, selama performa perusahaannya bagus.
Pembelajaran yang saya dapatkan :
- Konsisten dengan plan yang sudah di rencanakan.
- Jika perusahaan fundamental bagus, saat harga kemungkinan turun gak apa di cut loss lebih cepat atau pun kalau telat keluar, tunggu sampai harganya di paling bawah terus inject lagi dana investasi ke saham tersebut, sehingga bisa dapat Average harga lebih rendah.
- Jangan terburu-buru masuk dalam sebuah saham, pastikan dahulu mereka tidak telat kirim laporan keuangan, dan cek dahulu fundamentalnya. Jika fundamental bagus, masuk di saat harganya lagi di bawah, dan jangan masuk terlalu besar dulu angsur sedikit-sedikit lebih bagus.
- Tidak boleh masuk di saham yang fundamentalnya jelek. Kalau pun ingin masuk karena ada peluang cuan, gunakan prinsip “hanya sebatas trading harian dan dengan dana yang kecil.”
- Pisahkan akun trading dengan akun untuk investasi jangka panjang.
- Jika dapatkan keuntungan dari trading, keuntungan withdrawal langsung dan pidahkan ke akun investasi jangka panjang.
- Selalu catat keuntungan dan loss (jika ada) agar bisa neraca keuangan kita terkontrol dengan baik.
Semoga bermanfaat juga bagi yang lain.
Baca Juga : Telat Ambil Profit Taking
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentarnya..
(mohon jangan spam ya, terima kasih)