Nyicil Entry-nya !

Daftar Isi

Penyebab kebanyakan portfolio saya merah merona adalah karena ketidak disiplinan dalam entry.  

Misalkan akun saya ada dana 10 Juta. Misalkan 10 Juta ini untuk maksimal 10 saham, jadi masing-masing saham mendapatkan jatah uang sebesar 1 juta rupiah. 

Nah, saat entry jangan langsung buy 1 juta di satu posisi sekaligus. Kalau bisa masuk nyicil perlahan. Ini tergantung situasi ya. Kebanyakan saya lakukan seperti ini saat belum tahu dari awal market posisi harga di saham ini. Atau bisa jadi sahamnya naik di atas 10 %. 

Jika naiknya kencang dan dekat titik support saya bisa saja hajar kanan (haka) langsung sekaligus. Namun, jika dirasa posisinya tanggung sementara ada peluang untuk naik, ya coba nyicil dulu. 

Dahulu saking antusiasnya, langsung saja embat semua. Ketika turun 1 % atau bahkan lebih saya sudah gak bisa Averaging lagi, mau tak mau harus lakukan cut loss untuk mencegah kerugian yang semakin besar. 

Dengan ada dana sisa, maka kita gak perlu dahulu untuk lakukan cut loss, cukup tinggal serok lagi dengan sisa dana, saat harga saham tersebut terkoreksi cukup dalam. 

Saya seringnya entry kecil dulu, sebagai tes lot. Jika naiknya kencang, yang entry di awal saya jual. Kemudian saya beli lagi di posisinya paling dekat titik support. Sehingga, satu saham bisa berkali-kali keluar masuk. 

Nanti ke depan, jika sudah terbiasa melihat pergerakan saham, mana yang gertakan market maker untuk membuang penumpang gelap, atau memang sengaja di bawa turun habis harusnya ARA tahu-tahu di bawa menuju Auto Reject Bawah (ARB) kita juga sudah siap untuk mengambil sikap apa yang seharusnya dilakukan. 

Awal-awal, ketika market maker menguyur habis sampai saham tersebut turun lumayan dalam, saya langsung cut loss. Habis cut loss, sahamnya naik lagi.  

Tapi, sekarang saya sudah lumayan bisa mengantisipasi dan mengambil sikap yang bisa mencegah loss. 

Satu lagi kesalahan saya, yaitu sering BUY banyak saham, sehingga saya kehilangan dorongan atau modal sudah habis untuk lakukan averaging saham yang sudah ada di portfolio. 

Harusnya ketika kita khususkan untuk scalping, selesaikan transaksi satu per satu lebih baik. 

Biasanya kita gak sabaran untuk menyelesaikan satu transaksi. Bisa juga hal ini diakibatkan saham yang kita beli volatilitasnya kurang. Karena lama menunggu, eh kelihatan saham lainnya yang berpotensi, pasti langsung BUY. 

Baca Juga: loading

Alhasil, saking banyaknya saham di portfolio, sering saham tersebut mengendap dan bisa berpotensi untuk rugi semakin dalam. 

Kecuali saham tersebut memang sengaja kita hold untuk keesokan harinya lantaran masih ada potensi untuk melanjutkan rally pada hari ini. 

Terus belajar dan mencoba, lakukan evaluasi dan perbaikan terus menerus, sehingga kita bisa menghasilkan cuan yang luber dan konsiten.  

Keep Spirit! #Tradingforliving
  

Baca Juga : Harus Rajin Screening Saham

Posting Komentar