Cara Saya Bayar Kontrakan Rumah Lebih Irit
Dahulu dikampung, udah ada rumah sendiri. Rumah orang tua pun hanya berjarak 25 menit dengan dengan kendaraan dari rumah, serta ada rumah tante yang berjarak 2 rumah saja dari rumah orang tua saya.
Karena tugas dari kantor rumah yang baru ditempati full gak sampai 2 minggu langsung dilepas. Sekarang hidup di perantauan mulai lagi dari 0. Alhamdulillah, hidup pun dimulai dari rumah kontrakan.
Setelah 8 bulan di Jakarta, karena tuntutan kerja, mobil sederhana pun diambil. Alhamdulillah parkiran siang di tanggung kantor dan malamnya kita yang bayar sendiri.
Saat pertama mengontrak, Alhamdulillah bisa bayar langsung kontrakan per tahun sehingga bisa irit jauh lebih banyak. Seharusnya bayar per bulan 1,5 Juta bisa jatuhnya dibayar bersih sebesar 1,2 juta per bulan dengan dua kamar dan rumahnya bersih serta tidak jauh dari kantor dan parkiran mobil.
Setahun sudah berlalu, dan sudah mulai membayar kontrakan untuk tahun kedua. Sejak dimulai hitungan kedua dan persiapan nantinya untuk mulai ngontrak tahun selanjutnya tentu harus disiapkan sedari awal. Syukur ada rezeki bisa beli rumah langsung cash amiin,namun jika belum rezeki di akhir masa kontrak yang kedua, tentu kontrakan harus diperpanjang dengan kemungkinan kenaikan nilai kontrak rumah minimal 5 %.
Saya dan istri sepakat, uang kontrak rumah harus tetap di sisihkan setiap bulan. Namun tidak di tabung, tetapi kami menitipkan uang tersebut di pasar modal. Target dari dana yang ditabung pada akhir Maret 2022 adalah sebesar minimal 15 juta rupiah. Jadi kami harus sisihkan uang sebesar 1,25 juta setiap bulannya untuk persiapan uang kontrakan pada akhir maret 2022.
Setiap terima gaji, saya langsung sisihkan sejumlah uang di atas ke Rekening Dana Nasabah untuk ditukarkan dalam bentuk saham.
Saham yang saya ambil adalah saham yang rajin membagikan deviden, namun PBV dan PER nya masih kecil.
Ada juga kemaren sempat tergoda untuk masuk ke saham yang sedang uptren. Alhamdulillah per bulan ada yang bisa menghasilkan 500 ribu, 1, 7 juta bahkan terakhir ada sekitar 2,8 Juta diluar deviden.
Meskipun saat ini emiten di portofolio tersebut sedang merah merona. InsyaAllah kami masih tenang. Karena saham yang diambil merupakan saham yang insyaAllah berfundamental bagus.
Waktu masih ada sekitar 8 bulan lagi. Saya tinggal menyisihkan 4 kali lagi dalam 4 bulan ke depan. InsyaAllah dana untuk kontrakan setahun ke depan juga sudah kembali ready dalam 4 bulan lagi. Dari sini saja bisa dihitung iritnya saya membayar dengan cara seperti ini.
Sisa menyisihkan 4 kali lagi sampai maret 2022 bisa digunakan untuk tujuan yang lainnya.
Begitulah cara saya untuk mengakali bayar kontrakan lebih irit.
Baca Juga : Telat Ambil Profit Taking!
Posting Komentar
(mohon jangan spam ya, terima kasih)