Buy Saham Di Bawah Harga Rata-rata

Daftar Isi

Beberapa waktu yang lalu pas lihat order book di IPOT, saya melihat ada tulisan Avg di sana. Versi saya kemungkinan ini harga pembelian rerata pada hari itu.

Pas sorenya saya cek broker summary, kelihatan Avg (Average) tersebut sama dengan Buyer paling gede pembeliannya di saat itu.

Saya pun punya asumsi, jika Avg tersebut merupakan harga Buyer paling gede yang melakukan pembelian pada hari itu, maka bisa di pastikan harga akan naik di atas harga Avg tersebut.

Misalkan harga Avg hari ini adalah 100, maka bisa di pastikan besok harga saham akan bergerak di atas 100. Ini bisa di pastikan lagi saat dibandingkan jumlah volume pada sehari sebelum hari ini. Misalkan hari ini volume 100.000 sebelumnya cuma 50.000. Kemungkinan saham akan bergerak di atas 100.

Maka saya akan mengusahakan paling maksimal beli di harga 101. Jika sudah tinggi misalkan 110, maka saya tunggu hingga mendekati harga Avg. 

Misalkan harga suatu saham pada saat itu 130, sedangkan Avg-nya masih 110. Maka saya tidak akan masuk ke saham tersebut. Jika harga sahamnya adalah 108 sedangkan Avg-nya 110, maka saya akan masuk di 108. 

Saya kebanyakan hanya lihat bid & offer serta running trade. Saya selalu cari saham yang harganya masih di bawah Avg-nya. Jika selisihnya terlalu jauh, harga saat itu sangat lebih jauh murahnya dibandingkan harga Avg-nya, ini biasanya saham di bawa turun dulu. 

Market maker saham tersebut pasti mau tambah muatan lagi dan membuat harga Avg-nya nanti bakalan turun lagi. Sebaiknya kita tunggu saja. 

Jika saya lihat posisi saham harganya masih di bawah 1 % pada pagi hari, kemudian Avg-nya sama dengan harga pada saat itu, saya biasanya langsung membeli saham tersebut. Karena kemungkinan besar pasti akan di bawa naik pada hari itu.

Seandainya nanti ada saham hampir ARA kemungkinan dibawa turun, pasti Avg-nya lebih tinggi dari harga pada saat itu. Biasanya ini saham hari itu akan di bawa naik lagi, atau besoknya akan di bawa naik lagi. Namun, jika harganya jauh banget di bawa turun, maka Market Maker akan lakukan akumulasi lagi sehingga membuat harga Avg juga semakin turun.

Pengalaman saya selama ini sering Hajar Kanan dengan lot yang langsung gede, sering kali membuat saya sulit untuk lakukan averaging, karena dana terbatas.

Makanya saya sampai saat ini selalu menahan diri untuk membiasakan entry sedikit-sedikit sesuai porsi dana yang tersedia, seperti pernah saya posting pada tulisan yang judulnya Nyicil Entry-nya !

Sebenarnya jika Money Management saya lebih baik, maka kemungkinan besar untuk lakukan cut loss sudah tidak perlu lagi. Mengapa?

Baca Juga: loading

Saya pasti akan terbiasa membeli di harga yang tidak jauh dari harga Market Maker minimal sama atau maksimal lebih tinggi beberapa. Jika di bawa turun, maka saya tinggal lakukan averaging dari dana yang tersisa. Harusnya semakin turun semakin banyak membeli, seperti contoh di bawah ini :

Harga 100 beli 10 lot

Harga 99 beli 20 lot

Harga 98 beli 40 lot

Harga 97 beli 80 lot

Maka akan didapatkan average yang mendekati harga 97.

Kelemahan saya saat ini cenderung membeli dengan lot yang lebih gede di awal entry. Kelihatan saham yang lain langsung beli juga dengan lot yang gede, sehingga gak ada dana sisa buat persiapan averaging saham yang ternyata sedang di bawa turun Market Maker.

Tetap semangat mencari cara dan style yang sesuai dengan saya dan bisa dengan style atau cara tersebut membuat saya bisa konsisten cuan setiap harinya.

Baca Juga : Harus Rajin Screening Saham

Posting Komentar