Saya mendapatkan pelajaran berharga dari saham RBMS pada Rabu, 12 Januari 2022. Saham ini mungkin sudah seminggu terakhir parkir di portofolio saya. Tidak hanya satu RDN, 4 RDN saya berisi saham RBMS ini.
Ya itu dia, berawal tergoda entry buy karena pom-poman. Akhirnya saya tergoda untuk masuk ke saham ini.
Sayangnya, pas saya masuk saya langsung turun lumayan jauh.
Cutloss saja? saya udah capek untuk lakukan itu. Sudah kita beli, kita jual rugi, double malah kerugian yang ditimbulkan. Loss pun sudah tinggi persentasenya. Jika 1-2 % oke gak apa untuk lakukan cutloss. Jika lebih dari itu saya juga berfikir ulang untuk lakukan.
Akhirnya saya coba lakukan averaging. Sayangnya saya tidak hitung dulu untuk mendapatkan harga avg yang di tuju kita harus keluarkan duit berapa banyak? Jika tidak terlalu banyak gak apa. Setelah dilakukan averaging pada satu RDN tersebut, malah tambah turun harga sahamnya, tentu angka minus juga semakin besar.
Setelah turun lagi, saya beli di RDN lainnya pada harga terendah pada saat itu, kemudian sahamnya kembali turun, saya beli lagi di akun RDN saya yang ketika, dan ternyata masih turun lagi saya beli kembali di harga terbawah pada saat itu.
Hingga total floating loss saya di RDN yang pertama sebesar hampir 20%. Saya pun pasrah dan menunggu keajaiban yang akan terjadi pada saat itu.
Paginya saat market buka, langsung turun signifikan, namun saya gak beli lagi. Rencananya akan beli saat harganya sudah di titik terendah ARB pada saat itu.
Ternyata, 10-15 menit sebelum penutupan sesi pertama, tiba-tiba saham RBMS naik dengan cepat. Sehingga saya bisa langsung jual saham tersebut di 2 akun saya yang sudah bisa di jual. Tinggal dua akun RDN lagi yang belum terkejar. InsyaAllah saya rasa ini bisa terjual pada sesi kedua hari ini.
Saat sesi kedua di mulai sahamnya rally, hingga penutupan market, sahamnya menyentuh ARA. Alhamdulillah, akhirnya semua saham RBMS di 4 akun terjual habis.
Fenomena yang terkadang kita tidak tahu kapan terjadi. Minus hampir 20%, tiba-tiba saja pada hari itu langsung ARA. Itulah saham gorengan. Itulah market. Hanya Allah Swt dan Market Maker saja yang tahu kapan suatu saham akan naik dan turun.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentarnya..
(mohon jangan spam ya, terima kasih)