Langsung ke konten utama

Postingan

Kenapa Saya Buka Akun Simvest Sinarmas Sekuritas

Buka rekening dana nasabah (RDN) di Simvest yang awalnya untuk memenuhi “kuota,” ternyata menjadi berkah tersendiri.  Simvest merupakan aplikasi saham dan reksadana miliknya Sinarmas Sekuritas.  Awalnya saya berniat untuk membuka 9 RDN sesuai dengan saran dari Gurunda Vier Abdul Jamal. Lalu, saya mencari perusahaan sekuritas yang mau atau pun bersedia menerima rekening pribadi saya di Bank Mandiri untuk sebagai rekening penampung setelah dana pada RDN setelah di withdrawal.  Banyak perusahaan sekuritas yang tidak bisa menerima rekening pribadi yang berbeda dari rekening RDN dari bank yang bekerjasama dengan mereka.  Misalkan perusahaan sekuritas A bekerjasama dengan BCA, nasabah yang ingin buka akun pada mereka juga wajib memiliki rekening pribadi di BCA. Padahal sebenarnya rekening pribadi apapun yang dimiliki nasabah selama nasabah bersedia di potong biaya transfer gak masalah kan ya.   Perusahaan sekuritas seperti Indopremier, Mirae, BNI Sekuritas, Valbury sekuritas, A

Baru Beli, Harga Langsung Dibawa Turun

Dahulu sering banget pas sudah beli saham, langsung harganya di bawa turun. Apalagi masuknya All In pula.  Tentunya jika turun dikit terasa juga Floating loss-nya, apalagi turun banyak, jika di cut loss wuih gede boncosnya.  Memang di saham ini semakin lama atau tinggi jam terbang, semakin bisa kita melihat dimana titik masuk yang tepat atau udah bisa perkirakan ini akan naik langsung atau di bawa turun dulu.  Salah satu cara untuk mengatasinya adalah saat masuk dengan lot yang kecil dulu. Jika, saat sudah masuk dengan lot kecil langsung ada kemungkinan besar ditarik ke atas, bisa kita lakukan tambah muatan. Jika dikerek turun kita bisa lakukan averaging, tentu jika potensi naiknya ada. Kebanyakan ketika mau lakukan averaging, malah di bawa turun lagi. Malah ada yang di bawa Arb pula.  Anggap saja selama ini jika kita loss, sebagai biaya sekolah.  Seperti kata pak Vier, semakin sering kita berlatih dan semakin tinggi jam terbang, InsyaAllah nanti akan terbentuk intuisi kita. Sehingga,

Gunakan Peralatan Yang Tersedia !

Sejak dua hari yang lalu, laptop saya satu-satunya sering hank. Sehingga beberapa kali harus di coba shutdown paksa sampai beberapa kali. Laptop yang digunakan saat ini info dari teman IT yang telah memeriksa, RAM nya 2 Gb sehingga sering hank jika buka aplikasi IPOT yang banyak menampilkan Order Book dan Running Trade .  Order book ini sengaja saya buka setiap harinya paling tidak sekitar 12-an, untuk memantau saham-saham watchlist atau yang lagi rame di running trade. Jika untuk order BUY atau SELL, memang saya hanya mengandalkan dari HP. Jika di paksakan dengan laptop sering lelet. hehehe. Alhamdulillah masih ada peralatan pendukung untuk kegiatan trading. Suatu saat, jika cuannya udah konsisten dan luber, InsyaAllah akan disediakan peralatan khusus untuk dagang saham ini. Oiya, ngomong-ngomong untuk trading, bagusnya spesifikasi laptop yang seperti apa ya? apakah beli laptop yang spek-nya khusus gaming gitu kali ya? Ya, lihat-lihat dulu model dan spesifikasinya, serta ketahui kisa

Buy Saham Di Bawah Harga Rata-rata

Beberapa waktu yang lalu pas lihat order book di IPOT, saya melihat ada tulisan Avg di sana. Versi saya kemungkinan ini harga pembelian rerata pada hari itu. Pas sorenya saya cek broker summary, kelihatan Avg (Average) tersebut sama dengan Buyer paling gede pembeliannya di saat itu. Saya pun punya asumsi, jika Avg tersebut merupakan harga Buyer paling gede yang melakukan pembelian pada hari itu, maka bisa di pastikan harga akan naik di atas harga Avg tersebut. Misalkan harga Avg hari ini adalah 100, maka bisa di pastikan besok harga saham akan bergerak di atas 100. Ini bisa di pastikan lagi saat dibandingkan jumlah volume pada sehari sebelum hari ini. Misalkan hari ini volume 100.000 sebelumnya cuma 50.000. Kemungkinan saham akan bergerak di atas 100. Maka saya akan mengusahakan paling maksimal beli di harga 101. Jika sudah tinggi misalkan 110, maka saya tunggu hingga mendekati harga Avg.  Misalkan harga suatu saham pada saat itu 130, sedangkan Avg-nya masih 110. Maka saya tidak akan m

Nyicil Entry-nya !

Penyebab kebanyakan portfolio saya merah merona adalah karena ketidak disiplinan dalam entry.   Misalkan akun saya ada dana 10 Juta. Misalkan 10 Juta ini untuk maksimal 10 saham, jadi masing-masing saham mendapatkan jatah uang sebesar 1 juta rupiah.  Nah, saat entry jangan langsung buy 1 juta di satu posisi sekaligus. Kalau bisa masuk nyicil perlahan. Ini tergantung situasi ya. Kebanyakan saya lakukan seperti ini saat belum tahu dari awal market posisi harga di saham ini. Atau bisa jadi sahamnya naik di atas 10 %.  Jika naiknya kencang dan dekat titik support saya bisa saja hajar kanan (haka) langsung sekaligus. Namun, jika dirasa posisinya tanggung sementara ada peluang untuk naik, ya coba nyicil dulu.  Dahulu saking antusiasnya, langsung saja embat semua. Ketika turun 1 % atau bahkan lebih saya sudah gak bisa Averaging lagi, mau tak mau harus lakukan cut loss untuk mencegah kerugian yang semakin besar.  Dengan ada dana sisa, maka kita gak perlu dahulu untuk lakukan cut loss, cukup ti

Harus Rajin Screening Saham

Pernah gak sobat merasakan, ketika ada saham yang harusnya kita screening pada paginya, namun tidak lakukan screening. Tahu-tahu saham yang tidak terpantau di radar kita tersebut langsung terbang bahkan pernah Auto Reject Atas (ARA)? Padahal, saham tersebut beberapa hari yang lalu menyumbang cuan di Portfolio kita. Ada juga saham yang pada sesi 1 tidak terpantau, namun saat penutupan saya lihat dan pelajari. Hasilnya saya beli saham tersebut pada menjeleng penutupan market. Esoknya saham tersebut terbang, sesuai target harga yang sudah saya pasang. Belajar dari hal tersebut. Saya sudah membuat indeks pribadi, dimana ada saham gorengan yang untuk saya trading ada juga saham untuk swing dan investing. Saham yang akan di scalpingkan merupakan saham yang nyaman dan sering saya cuan pada saham tersebut. Semua saham scalping tersebut juga memiliki operating profit yang positif. Jadi saya merasa sedikit lebih nyaman dan tidak was-was, ketika suatu saat saya di karungin market maker.  Selama

Cuan, Tarik Langsung !

Alhamdulillah pada hari ini saat postingan ini ditulis, saya sudah profit kembali di akun scalping saya yang pernah sempat berturut-turut loss.  Adapun penyebab loss, karena keserakahan dan ketidaksabaran serta wawasan saya yang masih dangkal.  Memang tantangan terbesar di dagang saham, ya diri sendiri. Jika sudah bisa kalahkan diri sendiri. InsyaAllah bisa mengalahkan market.  Sejak mulai market buka, saya sangat tenang dan menikmati proses, tidak buru-buru dan ketika momentum cuan datang, langsung ambil langkah untuk take profit.  Jika saham turun saya biarkan saja dahulu, tidak langsung saya cut loss. Alhamdulillah posisi entry hari ini lumayan bagus. Tidak terlalu tinggi, dekat dari titik support. Tinggal keberanian untuk mencoba dengan lot yang lebih besar lagi. Beberapa kali saya dapatkan cuan dari ARB, memanfaatkan momentum Pullback suatu saham.  News juga berperan membawa MLPL sedikit naik namun kembali turun di sesi terakhir. Saya yakin, InsyaAllah besok kembali naik lebih tin