Langsung ke konten utama

Postingan

Cara Saya Bayar Kontrakan Rumah Lebih Irit

Dahulu dikampung, udah ada rumah sendiri. Rumah orang tua pun hanya berjarak 25 menit dengan dengan kendaraan dari rumah, serta ada rumah tante yang berjarak 2 rumah saja dari rumah orang tua saya.   Karena tugas dari kantor rumah yang baru ditempati full gak sampai 2 minggu langsung dilepas. Sekarang hidup di perantauan mulai lagi dari 0. Alhamdulillah, hidup pun dimulai dari rumah kontrakan.   Setelah 8 bulan di Jakarta, karena tuntutan kerja, mobil sederhana pun diambil. Alhamdulillah parkiran siang di tanggung kantor dan malamnya kita yang bayar sendiri.   Saat pertama mengontrak, Alhamdulillah bisa bayar langsung kontrakan per tahun sehingga bisa irit jauh lebih banyak. Seharusnya bayar per bulan 1,5 Juta bisa jatuhnya dibayar bersih sebesar 1,2 juta per bulan dengan dua kamar dan rumahnya bersih serta tidak jauh dari kantor dan parkiran mobil.   Setahun sudah berlalu, dan sudah mulai membayar kontrakan untuk tahun kedua. Sejak dimulai hitungan kedua dan persiapan nantinya untuk m

Percaya Diri Sendiri dan Laksanakan Plan Yang Sudah di Buat

Awal Juli 2021, saya membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam investasi. Saham yang harusnya saya hold namun saya jual rugi, karena melihat portfolio saya terus merah merona. Saya coba untuk switch ke saham lainnya, ternyata malah hasilnya kurang memuaskan. Sementara saat saham sebelumnya sudah dilepas, malah terbang tinggi hingga saat ini. Sempat saya kurang percaya diri atas portofolio tersebut. Padahal 85 persen saham di portofolio saya fundamentalnya   bagus. Turun pun harganya sih gak masalah, selama performa perusahaannya bagus. Pembelajaran yang saya dapatkan : Konsisten dengan plan yang sudah di rencanakan. Jika perusahaan fundamental bagus, saat harga kemungkinan turun gak apa di cut loss lebih cepat atau pun kalau telat keluar, tunggu sampai harganya di paling bawah terus inject lagi dana investasi ke saham tersebut, sehingga bisa dapat Average harga lebih rendah. Jangan terburu-buru masuk dalam sebuah saham, pastikan dahulu mereka tidak telat kirim laporan

Telat Ambil Profit Taking

Kali ini saya melakukan suatu kesalahan lagi dalam berinvestasi. Salah satu Emiten dalam portofolio saya sudah mendapatkan untung lebih dari 15%. Harusnya saat itu saya langsung lakukan profit taking. Namun, karena merasa grafiknya masih akan terus naik, saya biarkan saja. Sampai sudah turun setengah saya masih biarkan. Sekarang malah menjadi minus alias panen cabe merah. Portofolio saya sudah kembali merah merona dengan minus 10%.   Harusnya sudah saya cut loss. Namun dikarenakan belum ada emiten pengganti yang saya lirik, maka saya biarkan saja dahulu. Yah,ke depan jika ada kesempatan langsung action, tanpa menunda lagi. Baca Juga : Percaya Diri Sendiri dan Laksanakan Plan Yang Sudah di Buat

Cuan dari Emiten EKAD pada Minggu Ketiga Juni 2021

Sebenarnya sudah beberapa kali cuan dari emiten EKAD. Namun, kali ini cuan yang lumayan gede.  Pt. Ekadharma Internatinal Tbk merupakan perusahaan pita perekat, perusahaan ini memiliki kinerja fundamental yang bagus.   Karena pengalaman dan pengetahuan saya masih terbatas, sehingga saya belum terlalu banyak investasi pada saham ini. Saya masih bertipe moderat, yang masih memiliki portfolio dengan banyak saham, bahkan ada yang lebih dari 20 emiten.   Terakhir ini saya mulai membeli emiten ini saat PBVnya masih di kisaran PBV  0,8 kali dan saat saya jual emiten ini sudah memiliki PBV 1,21 kali dengan harga kisaran Rp. 1650,-   Secara detail belum bisa saya sampaikan pada postingan ini. Kemaren belum sempat ambil dokumentasinya. Nanti jika sudah keluar laporan bulanan dari Indopremier tempat saya investasi saham, akan saya tambahkan pada postingan ini ya sobat.   Namun, yang saya kesankan bahwa jika kita memilih emiten dengan PBV yang lebih rendah dari 1 kali, maka potensi kenaikan emiten

10 Hal Sifat Uang Yang Membuat Anda Bisa Dikejar-kejar Uang Ala TOM MC Ifle

Postingan kali ini saya dapatkan dari channel pak Tom MC Ifle. Channel beliau sangat bagus, banyak ilmu dan motivasi sukses yang dahsyat. Silahkan subscribe dan bunyikan lonceng notifikasinya, agar Anda segera bisa dapatkan update ilmu dari beliau. Berikut rangkumannya ya sobat, semoga bermanfaat. ***  Uang tidak boleh dijadikan goal, seandainya anda mengejar uang, maka anda akan semakin miskin tidak hanya itu anda juga bisa dikuasai oleh uang. Uang harus dijadikan jembatan bukan tujuan. Jangan sampai anda gaji bertambah, hutangpun bertambah gede, bahkan bertambah banyak masalah. Anda harusnya bisa menggunakan uang, membuat anda menjadi tuan atas uang anda tersebut. Maka uang tersebut justru akan bekerja keras buat anda.   1.    Uang suka orang yang spesifik   Orang yang memiliki keinginan yang spesifik, coba ambil kertas dan tulis segala keinginan anda yang spesifik. Buat 10-30 keinginan yang ditulis detail untuk terjadi di tahun 2020 ini misalnya. Income tahun ini berapa? Property be

Resiko Gak Berani Cut Loss

Kali ini saya kembali nyangkut di beberapa emiten.   Ada satu emiten yang saya nyangkut paling gede. Sebuah perusahaan properti. Waktu itu saya membeli saham tersebut lantaran karena ingin dapatkan deviden interim mereka. Setelah tanggal Cum date saya kelupaan dan gak langsung cabut, saya rasa turun gak jauh, eh turunnya bablas sampai sekarang. Ternyata efek membiarkan tersebut saya tetap nyangkut hingga saat ini.  Dari Average 267 sekarang harga sahamnya sudah 212. Untung saja saham ini selalu membagi deviden. Jika di hitung-hitung 7 kali lagi mereka bagi deviden, Alhamdulillah saya bisa balik modal. Namun apakah perusahaan tersebut bisa membagikan deviden kembali sampai minimal 7 tahun ke depan? Semoga saja ke depan mereka tetap eksis dan mendapatkan keuntungan yang gede setiap tahunnya. Kalau bisa lagi harga sahamnya semakin lama semakin naik, dengan rasio fundamental yang kinclong.  Nyangkut pertama yang paling parah. Saya murni loss 100%. Hingga saat ini emiten tersebut sudah d

Kenapa Saya Coba Akumulasi Emiten SRTG

Saya sangat tertarik dengan emiten SRTG (Pt. Saratoga Investama Sedaya, Tbk). Pasca emiten tersebut stocksplit , PBV nya semakin kecil.  Pada Akhir Mei 2021 saya mendapatkan SRTG pada PBV 0.09X, PER 0.64X, ROE 13,85%, ROA 12,66%, EPS 1714,40, dengan Debt/Equity hanya 0,12. Bagi saya ini perusahaan sangat undervalue . Earning per Share (EPS) merupakan laba perusahaan yang dibagi per lembar saham. Semakin meningkat nilai EPS maka semakin baik perusahaan, karena semakin baik perusahaan dalam mencetak laba. Nah, SRTG saat penulis cek datanya memiliki nilai EPS 1714,40, perusahan ini menghasilkan laba sebesar Rp. 1714,40 setiap lembar sahamnya. Price to Earning Ratio (PER) merupakan rasio yang memperlihatkan harga suatu saham dibandingkan dengan laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Bagi saya sendiri akan mencari perusahaan PER-nya di bawah 10 atau lebih kecil dari perusahaan sejenis lainnya. Emiten SRTG memiliki PER hanya 0.64 X ini artinya perusahaan ini sangat undervalue . Pr