Langsung ke konten utama

Postingan

Jangan Pernah Remehkan Cuan 1%

Jangan pernah remehkan cuan 1 % begitu sering saya dengar kalimat tersebut dari senior dan gurunda Pak Vier.  Saya selaku pemula sebagai full time trader, sering kali meremehkan hal tersebut. Sering juga anggap gagal trading pada hari itu. Padahal saya sudah bisa keluar masuk 14 saham pada hari itu dengan cuan minimal 1 % dari setiap saham tersebut.  Kecuali dalam seharian saya tidak dapatkan cuan apapun, malah cut loss yang sering. Jika kondisinya begini, baru bisa dikatakan tekor atau loss. Jika masih bisa keluar dalam kondisi profit (lebih dari biaya broker, pajak dsb) maka ini bisa dikatakan cuan. Seperti di Mirae, dapat 1 % saja sudah lebih dari cukup. Biaya broker palingan 0.4%, berarti kita bisa dapatkan cuan 0,6 %.  Cuan 0,6% dari modal Rp. 100.000,- jadinya cuma Rp. 600,- memang kelihatannya kecil. Namun, jika modalnya dari Rp. 10.000.000,- hasilnya Rp. 60.000,- Lumayan kan ya? Memang modal cuma Rp. 1.000.000,- jika di putar sebanyak 10 kali dalam sehari dengan cuan 1 % saja,

Mau Serok Saham Diharga ARB, Perhatikan Hal Berikut !

Mau serok saham di harga ARB, ternyata memang tidak bisa sembarang serok (ambil lagi di bawah).  Sejak awal tahun saya suka sekali main bawah, alias beli saham diharga paling dasar. Saya punggut saham-saham yang turun jauh, saya akan kejar harga saham tersebut (beli) minimal pada harga sama atau di bawah harga rerata. Apalagi jika ada saham yang ARB, saya akan pasang buy di harga ARB tersebut, dengan harapan jika esok pullback semoga bisa dapat beberapa persen. Baca Juga : Dapatkan Pullback Saham IPTV  Sejak beli saham MLPL diharga ARB saya jadi ketagihan ngambil saham yang mengalami ARB. Beberapa kali saya dapatkan pullback. Serasa sangat mudah dalam cari cuan di Pasar Modal. Saham NASI yang paling joss banget yang pernah saya rasakan keseruannya. Dari harga ARB langsung naik tinggi hampir ARA. Terakhir IPTV dengan dapatkan cuan 5 %. Beberapa hari terakhir saya mau ulangi di saham lain yang sedang ARB, tidak semudah dulu lagi. Saya masuk di harga ARB, sahamnya tenang aja, malah keesok

MTDL dan AKRA Setelah Stocksplit

Emiten MTDL dan AKRA sudah stoksplit. MTDL terlebih dahulu sudah melakukan stocksplit, baru hari ini disusul AKRA.  Pt. Metrodata Electronics, Tbk (MTDL) harga sahamnya sebelum stocksplit sekitar 3 ribuan rupiah per lembar. Sedangkan Pt. AKR Corporindo, Tbk harga sahamnya sekitar Empat ribuan rupiah per lembar. Jadi teringat dahulu dengan saham SRTG - Pt. Saratoga Investama Sedaya, Tbk. setelah stocksplit harga sahamnya menjadi 900-an per lembar. Waktu itu langsung saya beli, karena PBV-nya juga menjadi 0,19. Luar biasa nih, undervalue.  Saya pasang posisi entry langsung hajar kanan, tanpa pikir panjang. Alhamdulillah tak berapa lama sahamnya lansung naik tinggi, saya sempat cuan bersih Rp. 1.000.000,- dengan modal waktu itu sekitar 6-7 jutaan. Berkali-kali cuan, sampai pernah Floating Profit, yang harusnya saya langsung Take Profit sejutaan pula. Karena dirasa masih naik tinggi, akhirnya sahamnya koreksi dan satu juta pun lenyap. hehehe. Sekarang, SRTG harganya Rp. 2.860,- per lembar.

Dapat Kesempatan Pullback IPTV

Saham IPTV sempat pullback pada hari ini, kamis 13 Januari 2021. Saham ini sudah lumayan beberapa hari mengalami penurunan yang cukup tajam. Saya sempat beli dan pernah cuan di saham ini sebelum turun drastis sampai hari ini. Ketika turun pertama sampai ARB saya beli di harga ARB, kemudian ARB lagi, saya kembali tampung di akun RDN lainnya. Sayangnya, cuma dua akun yang bisa saya gunakan untuk akumulasi saham IPTV yang PBV-nya saat saya cek sekitar 0,6. Alhamdulillah, saya pun cukup terkejut karena harga saham tersebut sempat di bawa naik kisaran di 6 persenan. Tanpa pikir panjang langsung saya jual. hehehe. Baca Juga : Beli Saham Di Bawah Harga Rerata Adapun di akun RDN yang lain, karena harga Avg beli saya lumayan tinggi, sehingga gak kejeput pada hari ini. Saya sangat yakin, InsyaAllah besok akan terjemput.  Hal yang juga perlu saya lihat selain Bid/Offer adalah broker summary, ketika saham ini lagi turun, banyak yang akumulasi. Ini tinggal momentum untuk naik saja nih, menurut hema

Pelajaran Dari Saham RBMS

Saya mendapatkan pelajaran berharga dari saham RBMS pada Rabu, 12 Januari 2022. Saham ini mungkin sudah seminggu terakhir parkir di portofolio saya. Tidak hanya satu RDN, 4 RDN saya berisi saham RBMS ini. Ya itu dia, berawal tergoda entry buy karena pom-poman. Akhirnya saya tergoda untuk masuk ke saham ini. Sayangnya, pas saya masuk saya langsung turun lumayan jauh.  Cutloss saja? saya udah capek untuk lakukan itu. Sudah kita beli, kita jual rugi, double malah kerugian yang ditimbulkan. Loss pun sudah tinggi persentasenya. Jika 1-2 % oke gak apa untuk lakukan cutloss. Jika lebih dari itu saya juga berfikir ulang untuk lakukan. Akhirnya saya coba lakukan averaging. Sayangnya saya tidak hitung dulu untuk mendapatkan harga avg yang di tuju kita harus keluarkan duit berapa banyak? Jika tidak terlalu banyak gak apa. Setelah dilakukan averaging pada satu RDN tersebut, malah tambah turun harga sahamnya, tentu angka minus juga semakin besar. Setelah turun lagi, saya beli di RDN lainnya pada ha

Cari Momentum Bukan Ditunggu

Cari momentum, bukan di tunggu. Ini memang betul. Terkhusus buat scalper pemula.  Selama ini saya sering menunggu momentum, yang tidak tahu kapan akan datangnya. Sehingga, banyak saham saya terpaksa parkir di portofolio, dengan dana RDN yang sudah kosong tentunya.   Jika Isi portofolio-nya banyak dan masih ada dana di RDN gak apa lah ya.   Bagi yang investasi di pasar modal, sambilan tak mengapa hanya menunggu momentum. Namun, bagi saya yang sudah bakar kapal, mau tidak mau saya harus lebih agresif mengejar momentum.  Hari ini saat postingan ini dibuat, banyak momentum yang saya dapatkan, namun dana di RDN sudah terparkir semua. Sehingga kesempatan dapatkan cuan dalam waktu singkat sirna sudah.  Saya sudah lama baca buku super scalper milik mas Bekti Sutikna. Baru hari ini “ngeh,” apa yang beliau tuliskan pada buku tersebut.   Baca Juga : Punyai Buku Super Scalper Bekti Sutikna di Lazada Saya dari awal punya masih asumsi, tak mungkin bisa cuan gede di pasar modal dengan modal dikit. Pa

TARA, Saham Bangkit Dari Kubur

Saham TARA, merupakan salah satu saham yang bangkit dari kubur-nya, alias dari harga terendah di Bursa Efek Indonesia Rp. 50,-  per lembar.  Sebelumnya Sabtu, 1 Januari 2021 sambil mengisi waktu luang, saya melalukan screening saham. Salah satu saham yang saya lihat adalah TARA. Kode emiten ini memiliki nama perusahaan Pt. Agung Semesta Sejahtera, Tbk.  Saya lihat di aplikasi IPOT milik Indopremier Sekuritas, harganya masih gocap. Adapun fundamentalnya sangat menarik.  Cash ada 13 M, Total Asset 1 Triliun rupiah, Net Profit 19,7 M, Operating Profit 21,7 M, PBV nya masih 0,47X,  serta Debt Equity-nya 0,02 (nyaris tanpa hutang). Walaupun PER-nya berada di posisi lumayan tinggi lebih dari 30 X.   Sepengetahuan saya, harusnya saham ini nilai wajarnya sekitar Rp.105/ lembar. Sedangkan saat ini harganya di dasar banget. Dalam hati saya berujar, kesempatan besar nih, dapat saham salah harga.  Sehubungan pada Senin – Selasa, 3-4 Januari 2022 cash di RDN saya sudah digunakan semua. Sehingga say